Kamis, 06 Mei 2010

Senyum Istimewa Tak Perlu Kata Bangga

Beberapa hari yang lalu...
Terbangun malam,Astagfirullah belum solat isya...
Segera wudhu,dgn mata yang masih sangat 'ngantuk..

Salam terucap,mengakhiri rakaat terahir..
Saat berada dalam keadaan sedih,kecewa,tapi tak tahu karena apa..
Saat cuma mampu berdoa sambil menetes air mata,
Ya Allah,Engkau lebih tahu apa yang ada di hati ini..
melebihi apa yang aku tahu tentang semua dalam diriku..ampuni aku ya Allah...ampunii ya Allah..

Ketika merasa sangat tidak bertenaga untuk bangun dari sajadah panjang..
hanya ada jejak air mata dan rasa 'ngantuk yang tak tertahan..
berada diri ini antara kesadaran dan mata yang terpejam..

Tubuh itu berbalik dari tidurnya yang membelakangi.
Sebuah sinar terang tapi tidak menyilaukan.
Wajah yang teramat kurindu sangat jelas bisa dipandang.
Bapak...
Bapak tersenyum..
Senyuman yang sangat dirindukan.
Senyuman yang pernah menghilang saat sakit stroke itu menyerang..

Bapak...
Bapak tersenyum..
Bukan senyuman dengan suara,bukan pula senyuman perih saat menahan semua sakitnya.
Itu adalah Senyum Istimewa..
Mungkin cuma perasaan saja,tapi itu Senyum Istimewa yang terlihat hanya pada saat yg sangat istimewa..
sudah pasti senyum untuk saya,dan pasti untuk semua keluarganya.
Kita semua,masing-masing punya cerita..
Kali ini cerita saya..

Buat saya Senyum Istimewa itu lebih dari semua kata-kata..
Mungkin ini hanya beberapa cerita yang bisa tertuang dalam kata-kata..

Senyum Istimewa buat saya...

Ketika saya pulang sekolah,dan berkata padanya,"Pak, mendy juara mengarang,minggu depan harus ke bandung......bla-bla..!"
Dari tidur siangnya,bapak terbangun..
Tanpa kata selamat,bapak tersenyum,"Waah, si gendut bisa mengarang, emangnya nulis apa?"
Sehari setelahnya, dengan senyum masih mengembang,sepulang kantor,bapak memberikan hadiah..
"Ini buat yang suka mengarang....." katanya,dan tetap dengan senyumnya.
Sebuah "Senyum Istimewa" buat saya.

Ketika pengumuman SMA,
Semua bertanya, kenapa mendy tidak bisa lulus PMDK? ga mungkin ah!..masa iya sih?..kan bapaknya di situ,senior lagi!..Ibunya juga di situ..!Kenapa ya?masa bapaknya enggak tau..?..bla-bla..
Sampai salah seorang koleganya yang menjadi pejabat kampus saat itu pun bertanya..
"Kenapa tidak bilang anaknya ikut PMDK, kan bisa kita urus bersama.."
Bapak tersenyum dan berkata,"Tidak terima kasih,dia sudah diterima di UI dengan murni usahanya, bukan karena saya.."
Sampai di rumah,bapak menceritakan semuanya. Setelah itu,kembali bapak memberi sebuah hadiah..
Sebuah "Senyum Istimewa" buat saya.

Ketika tahun berikutnya,setelah mencoba UMPTN kedua kalinya..
Pengumuman telah ada, dan saya berhasil krmbali ada.
Kembali bapak berkata, "Inilah pengganti maminya, dokter gigi selanjutnya!"
Tanpa ucapan selamat,dan tanpa ada kata-kata bangga..,yang ada
Senyum istimewa buat saya.

Perjalanan kuliah,sempat tersentak.
tahun kedua, adalah awal  segalanya..Bapak stroke..
tidak ada lagi yang sama,semua berubah di depan mata,
seketika rasa kecewa tiba. Ya Allah, maafkan kami semua, yang hatinya merasa tidak rela dengan keadaan yang ada..

Sejak itu..
Senyumnya memang tidak lagi sama.
tapi Senyum Istimewa itu tetap ada,dan tetap terlihat walau tanpa kata "bangga"

Ka'vira menjadi sarjana terbaik di kampusnya..
Menikah dan hadirlah Nindya Vitriza..
Bapak selalu memberi sebuah hadiah,
Senyum Istimewa dengan bonus setitik air di sudut matanya.

Waktu menjadi seorang dokter gigi untuk seorang mendy pun tiba.
Alhamdulillah,rasa gembira yang tiada dua.
Semua teman-teman ditanyakannya, semuanya..
Buat bapak,itu bukan cuma sekedar teman-teman saya,semua adalah anaknya..
Upacara sumpah dokter gigi akhirnya bisa terlaksana, biarpun sedih bisa terlihat di matanya, karena tidak bisa mengikuti prosesi acara, tapi Bapak tetap memberikan sebuah hadiah..
Senyum Istimewa buat saya,dengan bonus setitik air di sudut matanya.

Terkadang semua tidak berjalan sesuai rencana.
Rasa kesal,marah,lelah,emosi datang tiba-tiba,jika keinginan bapak tidak terlaksana.
Maafkan bapak,tapi kemampuan juga ada batasnya..

Semakin hari,bapak semakin berkurang kesehatannya.
Semakin banyak sakit yang dirasanya.
Terkadang masih terlihat senyum di wajahnya yang mulai menua.
Tapi, adanya kesal menahan semua penyakit, seringkali menghilangkan semua senyumannya..

Walau sakit yang terus mendera,
Bapak hadir dengan senyum yang paling istimewa..
Danny, anak lelakinya,menjadi seorang dokter, sesuai cita-citanya.
Air mata dan senyum miliknya terus ada dari hari ke hari, sepanjang waktu, melebihi kemampuan bapak menahan sakitnya.
Senyum Istimewa untuk anak lelaki kesayangannya..

Hari itu,lahir seorang bayi kecil bernama Chalisya..
Pulang ke rumah, dan bapak telah ada menunggu kami semua..
Air matanya tak terbendung mengalir deras di pipinya,dan dia berkata,"Si gendut punya anak,liat deh jidatnya samaa,liat deh,gendutnya juga samaa, tapi kulitnya beda." sambil terus berkata sambil tertawa bahagia. Bapak memandang Chalisya, dan dia memberi hadiah untuk cucunya,
sebuah Senyum istimewa..

"Siapa yang mau permen kakek?"
dan berhamburanlah ketiga cucunya ke kamar kakek sambil sedikit dorong-dorongan.
"Kakak Nindy,si keriting,yang pinter itung-itung.." kata kakek.
"Lisya,cucu kakek yang kaya 'boy',udah besar jadi dosen..hehe.." kata kakek.
"Sharen Lativa,mata belo,yang mirip kakek waktu muda..." kata kakek.
Semua dapat jatah masing-masing, permen dan biskuit oreo yang selalu ada di kamar kakek.
Senyum tanpa suara,berubah jadi tawa yang sangat gembira..
Semua kesayangan kakek..semua selalu mendapat hadiah dari kakek.
"Senyum Istimewa" dengan bonus tertawa bersama.

Bapak...
Bapak tidak seperti orang tua lainnya..
Bapak bukan orang tua yang selalu berkata-kata "Aku Bangga" tentang anak-anaknya.
Bapak bukan orang tua yang menghalalkan segala cara supaya anak-anaknya terlihat "Bangga" dan dikagumi orang-orang sekelilingnya..
Bapak lebih suka bercerita tentang sejarah sebuah kota,tentang makanan khas daerah-daerah yang sangat disukainya.
Atau bercerita tentang perkembangan suatu desa, sosial ekonomi, berita, dan yang pasti keahliannya tentang sumber daya manusia.
Bapak lebih suka membagi-bagikan ilmunya pada semua murid-muridnya, dengan caranya yang unik dan tidak akan bisa dilupa.
Bapak akan sangat senang jika ada anak-anak didiknya berhasil dan tetap ingat padanya.
Bagi semua murid-muridnya,bapak adalah seorang guru yang istimewa.

Malam itu,semua kembali ada.
semua terlihat nyata...
Wajahnya bisa jelas terlihat,dan yang pasti hadiah untuk saya
Sebuah Senyum Istimewa..
Walau tidak terdengar kata-kata,tapi saya sangat jelas merasa bapak bicara..
" Bapak bangga..bapak bangga sama kalian semua.."
"Mendy,kalau merasa rindu,pandang dan peluklah Chalisya,bapak ada disana.."

Basah sudah mukena dan sejadah ini tanpa terasa..
Yaa Allah,terima kasih Ya Allah,telah Engkau beri kesempatan hamba memandang senyumnya..
Ampuni semua dosanyaYa Allah..
Berikanlah bapak tempat-Mu yang terbaik Ya Allah..
pertemukanlah kami kembali kelak di syurga-Mu,dengan segala izin-Mu..Ya Allah..
terima kasih Ya Allah,telah Engkau berikan mimpi yang terindah,saat hamba berkeluh-kesah menghadapi masalah..
Ampuni hamba Ya Allah,terimakasih untuk semua nikmatMu yang tak pernah putus..
Amiin ya Robbal Alamiin...

*always miss u,bapak*
       si gendut